SEJARAH WAHABI
Nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, Muhammad binAbdul Wahab (lahir di Najed tahun 1111 H / 1699 M). Asal mulanya diaadalah seorang pedagang yang sering berpindah dari satu negara kenegara lain dan diantara negara yang pernah disinggahi adalahBaghdad, Iran, India dan Syam. Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M,dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempheryang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah.Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaranbarunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkanagama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha?i. BahkanMuhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerjakaum kolonial dengan alirannya Wahabi.
Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan sunni pengikutmadzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorangsunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak semula ayahdan guru-gurunya mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwadia akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka menyuruhorang-orang untuk berhati-hati terhadapnya. Ternyata tidak berselanglama firasat itu benar. Setelah hal itu terbukti ayahnya punmenentang dan memberi peringatan khusus padanya. Bahkan kakakkandungnya, Sulaiman bin Abdul Wahab, ulama besar dari madzhabHanbali, menulis buku bantahan kepadanya dengan judul As-SawaiqulIlahiyah Fir Raddi Alal Wahabiyah.
Tidak ketinggalan pula salah satu gurunya di Madinah, Syekh Muhammadbin Sulaiman AI-Kurdi as-Syafii, menulis surat berisi nasehat: WahaiIbn Abdil Wahab, aku menasehatimu karena Allah, tahanlah lisanmu darimengkafirkan kaum muslimin, jika kau dengar seseorang meyakini bahwaorang yang ditawassuli bisa memberi manfaat tanpa kehendak Allah,maka ajarilah dia kebenaran dan terangkan dalilnya bahwa selain Allahtidak bisa memberi manfaat maupun madharrat, kalau dia menentangbolehlah dia kau anggap kafir, tapi tidak mungkin kau mengkafirkan As-Sawadul Adham (kelompok mayoritas) diantara kaum muslimin, karenaengkau menjauh dari kelompok terbesar, orang yang menjauh darikelompok terbesar lebih dekat dengan kekafiran, sebab dia tidakmengikutiJalan muslimin.
Sebagaimana diketahui bahwa madzhab Ahlus Sunah sampai hari iniadalah kelompok terbesar. Allah berfirman : Dan barang siapa yangmenentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalanyang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadapkesesatan yang telah dikuasainya itu (Allah biarkan merekabergelimang dalam kesesatan) dan kami masukkan ia ke dalam jahannam,dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali (QS: An-Nisa 115) Salah satu dari ajaran yang (diyakini oleh Muhammad bin Abdul Wahab,adalah mengkufurkan kaum muslim sunni yang mengamalkan tawassul,ziarah kubur, maulid nabi, dan lain-lain. Berbagai dalil akurat yangdisampaikan ahlussunnah wal jamaah berkaitan dengan tawassul, ziarahkubur serta maulid, ditolak tanpa alasan yang dapat diterima.
Bahkan lebih dari itu, justru berbalik mengkafirkan kaum musliminsejak 600 tahun sebelumnya, termasuk guru-gurunya sendiri.
Pada satu kesempatan seseorang bertanya pada Muhammad bin AbdulWahab, Berapa banyak Allah membebaskan orang dari neraka pada bulanRamadhan??Dengan segera dia menjawab, Setiap malam Allah membebaskan 100 ribuorang, dan di akhir malam Ramadhan Allah membebaskan sebanyakhitungan orang yang telah dibebaskan dari awal sampai akhirRamadhan. Lelaki itu bertanya lagi kalau begitu pengikutmu tidakmencapai satu persen pun dari jumlah tersebut, lalu siapakah kaummuslimin yang dibebaskan Allah tersebut? Dari manakah jumlah sebanyakitu? Sedangkan engkau membatasi bahwa hanya pengikutmu saja yangmuslim.? Mendengar jawaban itu Ibn Abdil Wahab pun terdiam seribubahasa.
Sekalipun demikian Muhammad bin Abdul Wahab tidak menggubris nasehatayahnya dan guru-gurunya itu. Dengan berdalihkan pemurnian ajaranIslam, dia terus menyebarkan ajarannya di sekitar wilayah Najed.Orang-orang yang pengetahuan agamanya minim banyak yang terpengaruh.Termasuk diantara pengikutnya adalah penguasa Dariyah, Muhammad binSaud (meninggal tahun 1178 H / 1765 M) pendiri dinasti Saudi, yangdikemudian hari menjadi mertuanya.
Dia mendukung secara penuh dan memanfaatkannya untuk memperluaswilayah kekuasaannya. Ibn Saud sendiri sangat patuh pada perintahMuhammad bin Abdul Wahab. Jika dia menyuruh untuk membunuh ataumerampas harta seseorang dia segera melaksanakannya dengan keyakinanbahwa kaum muslimin telah kafir dan syirik selama 600 tahun lebih,dan membunuh orang musyrik dijamin surga.
Sejak semula Muhammad bin Abdul Wahab sangat gemar mempelajarisejarah nabi-nabi palsu, seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Aswad Al-Ansiy, Tulaihah Al-Asadiy dll. Agaknya dia punya keinginan mengakunabi, ini tampak sekali ketika ia menyebut para pengikut daridaerahnya dengan julukan Al-Anshar, sedangkan pengikutnya dari luardaerah dijuluki Al-Muhajirin. Kalau seseorang ingin menjadipengikutnya, dia harus mengucapkan dua syahadat di hadapannyakemudian harus mengakui bahwa sebelum masuk Wahabi dirinya adalahmusyrik, begitu pula kedua orang tuanya. Dia juga diharuskan mengakuibahwa para ulama besar sebelumnya telah mati kafir.
Kalau mau mengakui hal tersebut dia diterima menjadi pengikutnya,kalau tidak dia pun langsung dibunuh. Muhammad bin Abdul Wahab jugasering merendahkan Nabi SAW dengan dalih pemurnian akidah, dia jugamembiarkan para pengikutnya melecehkan Nabi di hadapannya, sampai-sampai seorang pengikutnya berkata : Tongkatku ini masih lebih baikdari Muhammad, karena tongkat-ku masih bisa digunakan membunuh ular,sedangkan Muhammad telah mati dan tidak tersisa manfaatnya samasekali. Muhammad bin Abdul Wahab di hadapan pengikutnya tak ubahnyaseperti Nabi di hadapan umatnya. Pengikutnya semakin banyak danwilayah kekuasaan semakin luas.
Keduanya bekerja sama untuk memberantas tradisi yang dianggapnyakeliru dalam masyarakat Arab, seperti tawassul, ziarah kubur,peringatan Maulid dan sebagainya. Tak mengherankan bila para pengikutMuhammad bin Abdul Wahab lantas menyerang makam-makam yang mulia.Bahkan, pada 1802, mereka menyerang Karbala-Irak, tempat dikebumikanjasad cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib. Karenamakam tersebut dianggap tempat munkar yang berpotensi syirik kepadaAllah.
Dua tahun kemudian, mereka menyerang Madinah, menghancurkan kubahyang ada di atas kuburan, menjarah hisan – hiasan yang ada di HujrahNabi Muhammad.
Keberhasilan menaklukkan Madinah berlanjut. Mereka masuk ke Mekkahpada 1806, dan merusak kiswah, kain penutup Kabah yang terbuat darisutra. Kemudian merobohkan puluhan kubah di Ma’la, termasuk kubahtempat kelahiran Nabi SAW, tempat kelahiran Sayyidina Abu Bakar danSayyidina Ali, juga kubah Sayyidatuna Khadijah, masjid Abdullah binAbbas.
Mereka terus menghancurkan masjid-masjid dan tempat-tempat kaumsolihin sambil bersorak-sorai, menyanyi dan diiringi tabuhan kendang.Mereka juga mencaci-maki ahli kubur bahkan sebagian mereka kencing dikubur kaum solihin tersebut. Gerakan kaum Wahabi ini membuat SultanMahmud II, penguasa Kerajaan Usmani, Istanbul-Turki, murka.Dikirimlah prajuritnya yang bermarkas di Mesir, di bawah pimpinanMuhammad Ali, untuk melumpuhkannya. Pada 1813, Madinah dan Mekkahbisa direbut kembali.
Gerakan Wahabi surut. Tapi, pada awal abad ke-20, Abdul Aziz bin Saudbangkit kembali mengusung paham Wahabi. Tahun 1924, ia berhasilmenduduki Mekkah, lalu ke Madinah dan Jeddah, memanfaatkan kelemahanTurki akibat kekalahannya dalam Perang Dunia I.
Sejak itu, hingga kini, paham Wahabi mengendalikan pemerintahan diArab Saudi. Dewasa ini pengaruh gerakan Wahabi bersifat global.Riyadh mengeluarkan jutaan dolar AS setiap tahun untuk menyebarkanideologi Wahabi. Sejak hadirnya Wahabi, dunia Islam tidak pernahtenang penuh dengan pergolakan pemikiran, sebab kelompok ekstrem ituselalu menghalau pemikiran dan pemahaman agama Sunni-Syafii yangsudah mapan.
Kekejaman dan kejahilan Wahabi lainnya adalah meruntuhkan kubah-kubahdi atas makam sahabat-sahabat Nabi SAW yang berada di Ma’la (Mekkah),di Baqi dan Uhud (Madinah) semuanya diruntuhkan dan diratakan dengantanah dengan mengunakan dinamit penghancur. Demikian juga kubah diatas tanah Nabi SAW dilahirkan, yaitu di Suq al Leil diratakan dengantanah dengan menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir onta,namun karena gencarnya desakan kaum Muslimin International makadibangun perpustakaan.
Kaum Wahabi benar-benar tidak pernah menghargai peninggalan sejarahdan menghormati nilai-nilai luhur Islam. Semula AI-Qubbatul Khadra(kubah hijau) tempat Nabi Muhammad SAW dimakamkan juga akandihancurkan dan diratakan dengan tanah tapi karena ancamanInternational maka orang-orang biadab itu menjadi takut danmengurungkan niatnya.
Begitu pula seluruh rangkaian yang menjadi manasik haji akandimodifikasi termasuk maqom Ibrahim akan digeser tapi karena banyakyang menentangnya maka diurungkan.Pengembangan kota suci Makkah dan Madinah akhir-akhir ini tidakmempedulikan situs-situs sejarah Islam. Makin habis saja bangunanyang menjadi saksi sejarah Rasulullah SAW dan sahabatnya. Bangunanitu dibongkar karena khawatir dijadikan tempat keramat. Bahkansekarang, tempat kelahiran Nabi SAW terancam akan dibongkar untukperluasan tempat parkir.
Sebelumnya, rumah Rasulullah pun sudah lebih dulu digusur. Padahal,disitulah Rasulullah berulang-ulang menerima wahyu. Di tempat itujuga putra-putrinya dilahirkan serta Khadijah meninggal.Islam dengan tafsiran kaku yang dipraktikkan wahabisme paling punyaandil dalam pemusnahan ini. Kaum Wahabi memandang situs-situs sejarahitu bisa mengarah kepada pemujaan berhala baru.
Pada bulan Juli yang lalu, Sami Angawi, pakar arsitektur Islam diwilayah tersebut mengatakan bahwa beberapa bangunan dari era Islamkuno terancam musnah. Pada lokasi bangunan berumur 1.400 tahun Ituakan dibangun jalan menuju menara tinggi yang menjadi tujuan ziarahjamaah haji dan umrah.Saat ini kita tengah menyaksikan saat-saat terakhir sejarah Makkah.Bagian bersejarahnya akan segera diratakan untuk dibangun tempatparkir, katanya kepada Reuters. Angawi menyebut setidaknya 300bangunan bersejarah di Makkah dan Madinah dimusnahkan selama 50 tahunterakhir.
Bahkan sebagian besar bangunan bersejarah Islam telah punah semenjakArab Saudi berdiri pada 1932. Hal tersebut berhubungan denganmaklumat yang dikeluarkan Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada tahun1994. Dalam maklumat tersebut tertulis, Pelestarian bangunan bangunanbersejarah berpotensi menggiring umat Muslim pada penyembahan berhala.
Nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi memang sangat menyedihkan.Mereka banyak menghancurkan peninggalan- peninggalan Islam sejak masaAr-Rasul SAW. Semua jejak jerih payah Rasulullah itu habis olehmodernisasi ala Wahabi. Sebaliknya mereka malah mendatangkan paraarkeolog (ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusanjuta dollar untuk menggali peninggalan- peninggalan sebelum Islam baikyang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata.
Kemudian dengan bangga mereka menunjukkan bahwa zaman pra Islam telahmenunjukkan kemajuan yang luar biasa, tidak diragukan lagi inimerupakan pelenyapan bukti sejarah yang akan menimbulkan suatukeraguan di kemudian hari.
Gerakan wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal danekstrim, mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung olehkeuangan yang cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yangtak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahlibidah. Itulah ucapan yang selalu didengungkan di setiap kesempatan,mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecualikelompok mereka sendiri. Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dankebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng-Islam-kan penduduk negeri ini.
Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih kecampuran kemusyrikanHindu dan Budha, padahal para Wali itu telah meng-Islam-kan 90 %penduduk negeri ini. Mampukah wahabi-wahabi itu meng-Islam-kan yang10% sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkaman orang kafir sajatak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Justru merekadengan mudahnya mengkafirkan orang-orang yang dengan nyata bertauhidkepada Allah SWT.
Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songountuk berdakwah ke negeri kita ini, tentu orang-orang yang menjadicorong kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme,penyembah berhala atau masih kafir. (Naudzu billah min dzalik).
Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-aku sebagaifaham yang hanya berpegang teguh pada Al-Quran dan As-Sunnah. Merekaberdalih mengikuti keteladanan kaum salaf apalagi mengaku sebagaigolongan yang selamat dan sebagainya, itu semua omong kosong belaka.Mereka telah menorehkan catatan hitam dalam sejarah dengan membantairibuan orang di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz(yang sekarang dinamakan Saudi).
Tidakkah anda ketahui bahwa yang terbantai waktu itu terdiri daripara ulama yang sholeh dan alim, bahkan anak-anak serta balita punmereka bantai di hadapan ibunya.Tragedi berdarah ini terjadi sekitar tahun 1805. Semua itu merekalakukan dengan dalih memberantas bidah, padahal bukankah nama Saudisendiri adalah suatu nama bidah Karena nama negeri Rasulullah SAWdiganti dengan nama satu keluarga kerajaan pendukung faham wahabiyaitu As-Saud.
Sungguh Nabi SAW telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi inidalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau SAW dalammemberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits iniadalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI &MUSLIM dan lainnya. Diantaranya: Fitnah itu datangnya dari sana,fitnah itu datangnya dari arah sana, sambil menunjuk ke arah timur(Najed). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan) Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’annamun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai kehati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar daribusurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang takakan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).(HR Bukho-ri no 7123, Juz 6 hal 20748).
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, danIbnu Hibban : Nabi SAW pernah berdoa: Ya Allah, berikan kami berkahdalam negara Syam dan Yaman, Para sahabat berkata: Dan dari Najed,wahai Rasulullah, beliau berdoa: Ya Allah, berikan kami berkah dalamnegara Syam dan Yaman, dan pada yang ketiga kalinya beliau SAWbersabda: Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta di sanapula akan muncul tanduk syaitan., Dalam riwayat lain dua tanduksyaitan.
Dalam hadits-hadits tersebut dijelaskan, bahwa tanda-tanda merekaadalah bercukur (gundul). Dan ini adalah merupakan nash yang jelasditujukan kepada para penganut Muhammad bin Abdul Wahab, karena diatelah memerintahkan setiap pengikutnya mencukur rambut kepalanyahingga mereka yang mengikuti tidak diperbolehkan berpaling darimajlisnya sebelum bercukur gundul. Hal seperti ini tidak pernahterjadi pada aliran-aliran sesat lain sebelumnya.
Seperti yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal: Tidakperlu kita menulis buku untuk menolak Muhammad bin Abdul Wahab,karena sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits Rasulullah SAW itusendiri yang telah menegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalahbercukur (gundul), karena ahli bidah sebelumnya tidak pernah berbuatdemikian. Al-Allamah Sayyid AIwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-QuthubAbdullah AI-Haddad menyebutkan dalam kitabnya Jalaudz Dzolam sebuahhadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib dari Nabi SAW:Akan keluar di abad kedua belas nanti di lembah BANY HANIFAH seoranglelaki, yang tingkahnya bagaikan sapi jantan (sombong), lidahnyaselalu menjilat bibirnya yang besar, pada zaman itu banyak terjadikekacauan, mereka menghalalkan harta kaum muslimin, diambil untukberdagang dan menghalalkan darah kaum muslimin. (AI-Hadits)
BANY HANIFAH adalah kaum nabi palsu Musailamah Al-Kadzdzab danMuhammad bin Saud. Kemudian dalam kitab tersebut Sayyid AIwimenyebutkan bahwa orang yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammadbin Abdul Wahab. Adapun mengenai sabda Nabi SAW yang mengisyaratkanbahwa akan ada keguncangan dari arah timur (Najed) dan dua tanduksetan, sebagian, ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan duatanduk setan itu tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab danMuhammad Ibn Abdil Wahab.
Pendiri ajaran wahabiyah ini meninggal tahun 1206 H / 1792 M, seorangulama mencatat tahunnya dengan hitungan Abjad: Ba daa halaakulkhobiits (Telah nyata kebinasaan Orang yang Keji) (Masun Said Alwy)
Diambil dari rubrik : Bayan, majalah bulanan Cahaya Nabawiy No. 33 Th.III Syaban 1426 H / September 2005 M
Nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, Muhammad binAbdul Wahab (lahir di Najed tahun 1111 H / 1699 M). Asal mulanya diaadalah seorang pedagang yang sering berpindah dari satu negara kenegara lain dan diantara negara yang pernah disinggahi adalahBaghdad, Iran, India dan Syam. Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M,dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempheryang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah.Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaranbarunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkanagama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha?i. BahkanMuhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerjakaum kolonial dengan alirannya Wahabi.
Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan sunni pengikutmadzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorangsunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak semula ayahdan guru-gurunya mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwadia akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka menyuruhorang-orang untuk berhati-hati terhadapnya. Ternyata tidak berselanglama firasat itu benar. Setelah hal itu terbukti ayahnya punmenentang dan memberi peringatan khusus padanya. Bahkan kakakkandungnya, Sulaiman bin Abdul Wahab, ulama besar dari madzhabHanbali, menulis buku bantahan kepadanya dengan judul As-SawaiqulIlahiyah Fir Raddi Alal Wahabiyah.
Tidak ketinggalan pula salah satu gurunya di Madinah, Syekh Muhammadbin Sulaiman AI-Kurdi as-Syafii, menulis surat berisi nasehat: WahaiIbn Abdil Wahab, aku menasehatimu karena Allah, tahanlah lisanmu darimengkafirkan kaum muslimin, jika kau dengar seseorang meyakini bahwaorang yang ditawassuli bisa memberi manfaat tanpa kehendak Allah,maka ajarilah dia kebenaran dan terangkan dalilnya bahwa selain Allahtidak bisa memberi manfaat maupun madharrat, kalau dia menentangbolehlah dia kau anggap kafir, tapi tidak mungkin kau mengkafirkan As-Sawadul Adham (kelompok mayoritas) diantara kaum muslimin, karenaengkau menjauh dari kelompok terbesar, orang yang menjauh darikelompok terbesar lebih dekat dengan kekafiran, sebab dia tidakmengikutiJalan muslimin.
Sebagaimana diketahui bahwa madzhab Ahlus Sunah sampai hari iniadalah kelompok terbesar. Allah berfirman : Dan barang siapa yangmenentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalanyang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadapkesesatan yang telah dikuasainya itu (Allah biarkan merekabergelimang dalam kesesatan) dan kami masukkan ia ke dalam jahannam,dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali (QS: An-Nisa 115) Salah satu dari ajaran yang (diyakini oleh Muhammad bin Abdul Wahab,adalah mengkufurkan kaum muslim sunni yang mengamalkan tawassul,ziarah kubur, maulid nabi, dan lain-lain. Berbagai dalil akurat yangdisampaikan ahlussunnah wal jamaah berkaitan dengan tawassul, ziarahkubur serta maulid, ditolak tanpa alasan yang dapat diterima.
Bahkan lebih dari itu, justru berbalik mengkafirkan kaum musliminsejak 600 tahun sebelumnya, termasuk guru-gurunya sendiri.
Pada satu kesempatan seseorang bertanya pada Muhammad bin AbdulWahab, Berapa banyak Allah membebaskan orang dari neraka pada bulanRamadhan??Dengan segera dia menjawab, Setiap malam Allah membebaskan 100 ribuorang, dan di akhir malam Ramadhan Allah membebaskan sebanyakhitungan orang yang telah dibebaskan dari awal sampai akhirRamadhan. Lelaki itu bertanya lagi kalau begitu pengikutmu tidakmencapai satu persen pun dari jumlah tersebut, lalu siapakah kaummuslimin yang dibebaskan Allah tersebut? Dari manakah jumlah sebanyakitu? Sedangkan engkau membatasi bahwa hanya pengikutmu saja yangmuslim.? Mendengar jawaban itu Ibn Abdil Wahab pun terdiam seribubahasa.
Sekalipun demikian Muhammad bin Abdul Wahab tidak menggubris nasehatayahnya dan guru-gurunya itu. Dengan berdalihkan pemurnian ajaranIslam, dia terus menyebarkan ajarannya di sekitar wilayah Najed.Orang-orang yang pengetahuan agamanya minim banyak yang terpengaruh.Termasuk diantara pengikutnya adalah penguasa Dariyah, Muhammad binSaud (meninggal tahun 1178 H / 1765 M) pendiri dinasti Saudi, yangdikemudian hari menjadi mertuanya.
Dia mendukung secara penuh dan memanfaatkannya untuk memperluaswilayah kekuasaannya. Ibn Saud sendiri sangat patuh pada perintahMuhammad bin Abdul Wahab. Jika dia menyuruh untuk membunuh ataumerampas harta seseorang dia segera melaksanakannya dengan keyakinanbahwa kaum muslimin telah kafir dan syirik selama 600 tahun lebih,dan membunuh orang musyrik dijamin surga.
Sejak semula Muhammad bin Abdul Wahab sangat gemar mempelajarisejarah nabi-nabi palsu, seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Aswad Al-Ansiy, Tulaihah Al-Asadiy dll. Agaknya dia punya keinginan mengakunabi, ini tampak sekali ketika ia menyebut para pengikut daridaerahnya dengan julukan Al-Anshar, sedangkan pengikutnya dari luardaerah dijuluki Al-Muhajirin. Kalau seseorang ingin menjadipengikutnya, dia harus mengucapkan dua syahadat di hadapannyakemudian harus mengakui bahwa sebelum masuk Wahabi dirinya adalahmusyrik, begitu pula kedua orang tuanya. Dia juga diharuskan mengakuibahwa para ulama besar sebelumnya telah mati kafir.
Kalau mau mengakui hal tersebut dia diterima menjadi pengikutnya,kalau tidak dia pun langsung dibunuh. Muhammad bin Abdul Wahab jugasering merendahkan Nabi SAW dengan dalih pemurnian akidah, dia jugamembiarkan para pengikutnya melecehkan Nabi di hadapannya, sampai-sampai seorang pengikutnya berkata : Tongkatku ini masih lebih baikdari Muhammad, karena tongkat-ku masih bisa digunakan membunuh ular,sedangkan Muhammad telah mati dan tidak tersisa manfaatnya samasekali. Muhammad bin Abdul Wahab di hadapan pengikutnya tak ubahnyaseperti Nabi di hadapan umatnya. Pengikutnya semakin banyak danwilayah kekuasaan semakin luas.
Keduanya bekerja sama untuk memberantas tradisi yang dianggapnyakeliru dalam masyarakat Arab, seperti tawassul, ziarah kubur,peringatan Maulid dan sebagainya. Tak mengherankan bila para pengikutMuhammad bin Abdul Wahab lantas menyerang makam-makam yang mulia.Bahkan, pada 1802, mereka menyerang Karbala-Irak, tempat dikebumikanjasad cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib. Karenamakam tersebut dianggap tempat munkar yang berpotensi syirik kepadaAllah.
Dua tahun kemudian, mereka menyerang Madinah, menghancurkan kubahyang ada di atas kuburan, menjarah hisan – hiasan yang ada di HujrahNabi Muhammad.
Keberhasilan menaklukkan Madinah berlanjut. Mereka masuk ke Mekkahpada 1806, dan merusak kiswah, kain penutup Kabah yang terbuat darisutra. Kemudian merobohkan puluhan kubah di Ma’la, termasuk kubahtempat kelahiran Nabi SAW, tempat kelahiran Sayyidina Abu Bakar danSayyidina Ali, juga kubah Sayyidatuna Khadijah, masjid Abdullah binAbbas.
Mereka terus menghancurkan masjid-masjid dan tempat-tempat kaumsolihin sambil bersorak-sorai, menyanyi dan diiringi tabuhan kendang.Mereka juga mencaci-maki ahli kubur bahkan sebagian mereka kencing dikubur kaum solihin tersebut. Gerakan kaum Wahabi ini membuat SultanMahmud II, penguasa Kerajaan Usmani, Istanbul-Turki, murka.Dikirimlah prajuritnya yang bermarkas di Mesir, di bawah pimpinanMuhammad Ali, untuk melumpuhkannya. Pada 1813, Madinah dan Mekkahbisa direbut kembali.
Gerakan Wahabi surut. Tapi, pada awal abad ke-20, Abdul Aziz bin Saudbangkit kembali mengusung paham Wahabi. Tahun 1924, ia berhasilmenduduki Mekkah, lalu ke Madinah dan Jeddah, memanfaatkan kelemahanTurki akibat kekalahannya dalam Perang Dunia I.
Sejak itu, hingga kini, paham Wahabi mengendalikan pemerintahan diArab Saudi. Dewasa ini pengaruh gerakan Wahabi bersifat global.Riyadh mengeluarkan jutaan dolar AS setiap tahun untuk menyebarkanideologi Wahabi. Sejak hadirnya Wahabi, dunia Islam tidak pernahtenang penuh dengan pergolakan pemikiran, sebab kelompok ekstrem ituselalu menghalau pemikiran dan pemahaman agama Sunni-Syafii yangsudah mapan.
Kekejaman dan kejahilan Wahabi lainnya adalah meruntuhkan kubah-kubahdi atas makam sahabat-sahabat Nabi SAW yang berada di Ma’la (Mekkah),di Baqi dan Uhud (Madinah) semuanya diruntuhkan dan diratakan dengantanah dengan mengunakan dinamit penghancur. Demikian juga kubah diatas tanah Nabi SAW dilahirkan, yaitu di Suq al Leil diratakan dengantanah dengan menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir onta,namun karena gencarnya desakan kaum Muslimin International makadibangun perpustakaan.
Kaum Wahabi benar-benar tidak pernah menghargai peninggalan sejarahdan menghormati nilai-nilai luhur Islam. Semula AI-Qubbatul Khadra(kubah hijau) tempat Nabi Muhammad SAW dimakamkan juga akandihancurkan dan diratakan dengan tanah tapi karena ancamanInternational maka orang-orang biadab itu menjadi takut danmengurungkan niatnya.
Begitu pula seluruh rangkaian yang menjadi manasik haji akandimodifikasi termasuk maqom Ibrahim akan digeser tapi karena banyakyang menentangnya maka diurungkan.Pengembangan kota suci Makkah dan Madinah akhir-akhir ini tidakmempedulikan situs-situs sejarah Islam. Makin habis saja bangunanyang menjadi saksi sejarah Rasulullah SAW dan sahabatnya. Bangunanitu dibongkar karena khawatir dijadikan tempat keramat. Bahkansekarang, tempat kelahiran Nabi SAW terancam akan dibongkar untukperluasan tempat parkir.
Sebelumnya, rumah Rasulullah pun sudah lebih dulu digusur. Padahal,disitulah Rasulullah berulang-ulang menerima wahyu. Di tempat itujuga putra-putrinya dilahirkan serta Khadijah meninggal.Islam dengan tafsiran kaku yang dipraktikkan wahabisme paling punyaandil dalam pemusnahan ini. Kaum Wahabi memandang situs-situs sejarahitu bisa mengarah kepada pemujaan berhala baru.
Pada bulan Juli yang lalu, Sami Angawi, pakar arsitektur Islam diwilayah tersebut mengatakan bahwa beberapa bangunan dari era Islamkuno terancam musnah. Pada lokasi bangunan berumur 1.400 tahun Ituakan dibangun jalan menuju menara tinggi yang menjadi tujuan ziarahjamaah haji dan umrah.Saat ini kita tengah menyaksikan saat-saat terakhir sejarah Makkah.Bagian bersejarahnya akan segera diratakan untuk dibangun tempatparkir, katanya kepada Reuters. Angawi menyebut setidaknya 300bangunan bersejarah di Makkah dan Madinah dimusnahkan selama 50 tahunterakhir.
Bahkan sebagian besar bangunan bersejarah Islam telah punah semenjakArab Saudi berdiri pada 1932. Hal tersebut berhubungan denganmaklumat yang dikeluarkan Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada tahun1994. Dalam maklumat tersebut tertulis, Pelestarian bangunan bangunanbersejarah berpotensi menggiring umat Muslim pada penyembahan berhala.
Nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi memang sangat menyedihkan.Mereka banyak menghancurkan peninggalan- peninggalan Islam sejak masaAr-Rasul SAW. Semua jejak jerih payah Rasulullah itu habis olehmodernisasi ala Wahabi. Sebaliknya mereka malah mendatangkan paraarkeolog (ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusanjuta dollar untuk menggali peninggalan- peninggalan sebelum Islam baikyang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata.
Kemudian dengan bangga mereka menunjukkan bahwa zaman pra Islam telahmenunjukkan kemajuan yang luar biasa, tidak diragukan lagi inimerupakan pelenyapan bukti sejarah yang akan menimbulkan suatukeraguan di kemudian hari.
Gerakan wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal danekstrim, mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung olehkeuangan yang cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yangtak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahlibidah. Itulah ucapan yang selalu didengungkan di setiap kesempatan,mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecualikelompok mereka sendiri. Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dankebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng-Islam-kan penduduk negeri ini.
Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih kecampuran kemusyrikanHindu dan Budha, padahal para Wali itu telah meng-Islam-kan 90 %penduduk negeri ini. Mampukah wahabi-wahabi itu meng-Islam-kan yang10% sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkaman orang kafir sajatak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Justru merekadengan mudahnya mengkafirkan orang-orang yang dengan nyata bertauhidkepada Allah SWT.
Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songountuk berdakwah ke negeri kita ini, tentu orang-orang yang menjadicorong kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme,penyembah berhala atau masih kafir. (Naudzu billah min dzalik).
Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-aku sebagaifaham yang hanya berpegang teguh pada Al-Quran dan As-Sunnah. Merekaberdalih mengikuti keteladanan kaum salaf apalagi mengaku sebagaigolongan yang selamat dan sebagainya, itu semua omong kosong belaka.Mereka telah menorehkan catatan hitam dalam sejarah dengan membantairibuan orang di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz(yang sekarang dinamakan Saudi).
Tidakkah anda ketahui bahwa yang terbantai waktu itu terdiri daripara ulama yang sholeh dan alim, bahkan anak-anak serta balita punmereka bantai di hadapan ibunya.Tragedi berdarah ini terjadi sekitar tahun 1805. Semua itu merekalakukan dengan dalih memberantas bidah, padahal bukankah nama Saudisendiri adalah suatu nama bidah Karena nama negeri Rasulullah SAWdiganti dengan nama satu keluarga kerajaan pendukung faham wahabiyaitu As-Saud.
Sungguh Nabi SAW telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi inidalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau SAW dalammemberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits iniadalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI &MUSLIM dan lainnya. Diantaranya: Fitnah itu datangnya dari sana,fitnah itu datangnya dari arah sana, sambil menunjuk ke arah timur(Najed). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan) Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’annamun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai kehati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar daribusurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang takakan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).(HR Bukho-ri no 7123, Juz 6 hal 20748).
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, danIbnu Hibban : Nabi SAW pernah berdoa: Ya Allah, berikan kami berkahdalam negara Syam dan Yaman, Para sahabat berkata: Dan dari Najed,wahai Rasulullah, beliau berdoa: Ya Allah, berikan kami berkah dalamnegara Syam dan Yaman, dan pada yang ketiga kalinya beliau SAWbersabda: Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta di sanapula akan muncul tanduk syaitan., Dalam riwayat lain dua tanduksyaitan.
Dalam hadits-hadits tersebut dijelaskan, bahwa tanda-tanda merekaadalah bercukur (gundul). Dan ini adalah merupakan nash yang jelasditujukan kepada para penganut Muhammad bin Abdul Wahab, karena diatelah memerintahkan setiap pengikutnya mencukur rambut kepalanyahingga mereka yang mengikuti tidak diperbolehkan berpaling darimajlisnya sebelum bercukur gundul. Hal seperti ini tidak pernahterjadi pada aliran-aliran sesat lain sebelumnya.
Seperti yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal: Tidakperlu kita menulis buku untuk menolak Muhammad bin Abdul Wahab,karena sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits Rasulullah SAW itusendiri yang telah menegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalahbercukur (gundul), karena ahli bidah sebelumnya tidak pernah berbuatdemikian. Al-Allamah Sayyid AIwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-QuthubAbdullah AI-Haddad menyebutkan dalam kitabnya Jalaudz Dzolam sebuahhadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib dari Nabi SAW:Akan keluar di abad kedua belas nanti di lembah BANY HANIFAH seoranglelaki, yang tingkahnya bagaikan sapi jantan (sombong), lidahnyaselalu menjilat bibirnya yang besar, pada zaman itu banyak terjadikekacauan, mereka menghalalkan harta kaum muslimin, diambil untukberdagang dan menghalalkan darah kaum muslimin. (AI-Hadits)
BANY HANIFAH adalah kaum nabi palsu Musailamah Al-Kadzdzab danMuhammad bin Saud. Kemudian dalam kitab tersebut Sayyid AIwimenyebutkan bahwa orang yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammadbin Abdul Wahab. Adapun mengenai sabda Nabi SAW yang mengisyaratkanbahwa akan ada keguncangan dari arah timur (Najed) dan dua tanduksetan, sebagian, ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan duatanduk setan itu tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab danMuhammad Ibn Abdil Wahab.
Pendiri ajaran wahabiyah ini meninggal tahun 1206 H / 1792 M, seorangulama mencatat tahunnya dengan hitungan Abjad: Ba daa halaakulkhobiits (Telah nyata kebinasaan Orang yang Keji) (Masun Said Alwy)
Diambil dari rubrik : Bayan, majalah bulanan Cahaya Nabawiy No. 33 Th.III Syaban 1426 H / September 2005 M